Notification

×

Iklan

Iklan

 




Survey LSI Denny JA, Cellica Ungguli Vera Febyanti di Dapil Jabar VII

| Januari 30, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-01-30T01:22:54Z

 


KARAWANG,KHI -  Calon Legislatif (Caleg) DPR RI Dapil Jawa Barat VII dari Partai Demokrat, Cellica Nurrachadiana ungguli incumbent Vera Febyanthy dalam analisis hasil survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA yang dirilis pada Senin, 29 Januari 2024.

Survei terbaru dari Lingkaran Survei Indonesia (LSI) Denny JA ini dilakukan pada tanggal 12 – 22 Januari 2024, tentang preferensi pemilih di Dapil Jawa Barat VII terhadap para calon anggota DPR RI dan pasangan calon presiden dan wakil presiden.

Survei tersebut menggunakan metode standar Multistage Random Sampling melalui wawancara tatap muka menggunakan kuesioner dengan jumlah responden 600 dan margin of error 4,1%.

Direktur Eksekutif Citra Komunikasi LSI Denny JA, Toto Izul Fatah, menyampaikan, estimasi perolehan suara dari hasil survey yang telah dilakukan, Partai Demokrat menduduki posisi urutan ke 6 dengan presentase 5,50% dan Gerindra diurutan pertama dengan presentase 42,2%.

“Jika estimasi hitungan suara sah tanpa swing voters, Demokrat memperoleh presentasi suara 6,22 persen,” ujar Toto, Senin, 29 Januari 2024.

Sementara berdasarkan simulasi perolehan kursi 2024 dengan menggunakan Metode Sainte Lague, Partai Demokrat diprediksi hanya bisa mempertahankan perolehan satu kursi untuk DPR RI.

“Dari hasil simulasi kami, diestimasi jumlah perolehan kursi yang akan didapatkan Partai Demokrasi hanya satu kursi. Dari hasil dinamika elektabilitas partai pun, perolehan kursi Partai Demokrat hanya satu kursi. Berbeda dengan Gerindra yang berpotensi bisa memperoleh empat kursi,” kata Toto.

Ia menjelaskan, menurut hasil analisis kualitatif, Caleg DPR RI Dapil Jawa Barat VII, Cellica Nurrachadiana merupakan sosok yang sudah sangat dikenal dan dianggap cukup berhasil sebagai Bupati di Kabupaten Karawang.

“Faktor-faktor ini, tentu harus menjadi PR besar untuk kompetitornya termasuk incumbent. Yang bisa jadi karena terlena dengan posisi incumbentnya. Kemudian dia lupa kalau lawannya punya popularitas dan elektabilitas yang tinggi,” tutur Toto.

Toto menambahkan, Cellica Nurrachadiana pun memiliki potensi untuk mengalahkan incumbent dan mengambil satu kursi dari Dapil Jawa Barat VII.

“Ini berdasarkan hitungan Metode Sainte Lague simulasi based on research kami. Saya kira, ini harus menjadi pertanyaan dan bahan evaluasi incumbent. Kenapa bisa disalip oleh Cellica atau kenapa satu kursi. Satu kursi ini sangat potensial diambil oleh Cellica,” papar Toto.

Toto mengungkapkan, mengenai hukum besi pemenangan yang ada di dalam pemilu. Menurutnya, baik di Pilkada maupun di Pileg, para calon atau kandidat harus bisa memenuhi tuntutan hukum besinya, yaitu, pertama dikenal dan kedua disukai publik. Apabila tuntutan hukum besi ini dapat tercapai, kata dia, biasanya calon atau kandidat tersebut sangat potensial untuk dipilih.

“Semakin dikenal, semakin punya potensi untuk dipilih, apalagi disukai. Idealnya, tingkat pengenalannya berbanding lurus dengan tingkat kesukaan. Mengenai figur-figur yang memenuhi tuntutan besi pertama ini, kalau kitablihat di Dapil Jabar VII, sudah ada yang pasti terlihat sangat fenomenal, yaitu Dedi Mulyadi,” terang Toto.

Toto mengingatkan, semua partai politik maupun para caleg harus tetap berjuang di akhir-akhir tahapan masa kampanye yang akan segera berakhir ini. Ia juga menyebut, pada peta kekuatan pemilih, masih ada 27,5% suara yang belum memutuskan dan masih ragu-ragu dalam menentukan pilihan.

“Semua parpol masih berpeluang untuk menambah suara. Seperti Partai Demokrat, jika memiliki target lebih dari satu kursi, maka tinggal bagaimana agar itu bisa terwujud, tentu sekali lagi, hukum-hukum besinya itu diikuti serta bisa pula dengan program -program yang luar biasa,” pungkas Toto. (Red)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update