Cibuaya,KHI - Ketua PPS Desa Sedari Ali Zaenal Abidin membantah adanya pemotongan Dana Biaya Operasional KPPS seperti yang diberitakan di salah satu media online beberapa waktu lalu.
Menurutnya, terbitnya pemberitaan itu baru sepihak dan tanpa menjelaskan narasumbernya. Dia juga menjelaskan, besaran uang yang diterima KPPS sebesar Rp. 3.815.000, namun setelah dana diterima para KPPS, ketua KPPS menyerahkan kembali uang sebesar Rp. 100 ribu untuk bayar PPh.
" Yang pasti saya tidak melakukan pemotongan Biaya Operasional untuk KPPS. Semua dana hak para KPPS saya serahkan kepada Ketuanya masing - masing, jumlahnya sebesar Rp. 3,815.000, setelah dana diterima, masing - masing ketua KPPS menyerahkan kembali pada saya uang sebesar Rp. 100 ribu untuk bayar PPh, " ujar Ali
Dia menjelaskan, saat akan menyerahkan BOP untuk kegiatan pelaksanaan pemilu 2024 lalu, para KPPS diundang ke kantor sekretariat, guna serah terima Dana BOP pada tanggal 12 Februari 2024 lalu.
" Serah terima Dana BOP nya juga dikantor sekretariat, tanggal 12 February lalu. Masing -masing ketua KPPS setelah menerima Dana BOP lalu menandatangani kwitansi penerimaan, bahkan di kantor sekretariat saat itu hadir juga anggota KPPS nya menyaksikan serah terima uang. Makanya saya bingung kalau ada yang bilang hanya menerima BOP Rp. 3 juta , itu ga benar kang,kita punya bukti penerimaan kok, " terangnya kepada awak media. Selasa (20/02/24)
Terpisah, Wahyu Diego Ketua KPPS Desa Sedari mengatakan,dana BOP yang diterimanya sebesar Rp. 3.815.000, kemudian diserahkan kembali Rp. 100 ribu untuk bayar PPh.
" Saya terima dana BOP sebesar Rp. 3.815.000, yang Rp. 100 ribunya saya kembalikan lagi untuk bayar PPh, peruntukan dana BOP tersebut, selain buat operasional dan transfortasi, dari dana itu juga buat sewa kursi ,meja dan tenda untuk di TPS, termasuk buat konsumsi selama bertugas, " terang wahyu
Editor : Darsen Tajudin