Notification

×

Iklan

Iklan

 




KISRUH PASCA PEMILIHAN UMUM 2024, RELAWAN ANGGIE TUDING PPK CIKAMPEK GELEMBUNGKAN SUARA DIBAYAR CALEG.

| Februari 28, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-02-28T15:17:47Z
Relawan Anggie Berkerumun di Kantor Kecamatan Cikampek .Rabu (28/02/24)


KARAWANG,KHI -  Ratusan massa yang mengatasnamakan Relawan Anggie (Maranggi) mendesak Ketua PPK Cikampek, Khoerudin jujur mengungkapkan alasan  dokumen negara  Form D1 bisa bocor keluar.


Relawan  Anggie berkerumun diruang Sat Pol PP Kecamatan Cikampek, mendesak Khoerudin Ketua PPK Cikampek  agar menjelaskan alasan bocornya dokumen D1 ke salah satu caleg, sehingga angka tiba-tiba berubah.  Sementara lanjut Koordinator  aksi, yang memegang dan mengendalikan aplikasi SIREKAP adalah Ketua PPK.


Beruntung hadir Kapolsek Cikampek dan Danramil serta  Panwascam menengahi peristiwa tersebut sehingga bisa terkendali.


" Begini kang, saya hanya ingin bertanya saja, bagaimana bisa dokumen D1 ini bocor. Karena kebocorannya sampai ke kami, bahkan suara Caleg Nomor Urut 1 Ricky Sofyan tiba-tiba jadi berubah menggelembung," tanya Koordinator aksi sambil melempar dokumen D1 ke arah Khoerudin. Rabu (28/02/24)


" Kami tegaskan sekali lagi, yang ingin kami tanyakan, bagaimana anda sebagai ketua menjelaskan kepada kami, form DA1 ini bisa bocor keluar, " tandasnya 



Pertanyaan Koordinator aksi membuat Khoerudin  tak berkutik, Khoerudin menjawab lirih terbata - bata, tampak wajahnya pucat pasi.


"Saya masih harus menunggu anggota komisioner PPK yang lain, dan menunggu arahan dari pimpinan (KPU)," ucapnya perlahan.


Sebelumnya, Ratusan massa menggerudug  Kantor Kecamatan Cikampek,  mereka datang  untuk mencari Komisioner Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Cikampek yang diduga telah berbuat curang dengan dugaan membocorkan data D1 hasil rekapitulasi keluar,  sehingga suara Caleg Dapil V Nomor Urut 1 dari Partai PKB jadi berubah.


Massa menuntut PPK Cikampek menjelaskan bagaimana DA1 tersebut bisa bocor dan ada penggelembungan suara hingga ribuan suara ke salah satu caleg. 


Massa menuntut penghitungan ulang, dan mengungkapkan secara terang benderang berapa PPK dibayar oleh salah seorang Caleg di Dapil yang sama. (*)


Reporter : Odong Kusnadi

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update