Notification

×

Iklan

Iklan

 




Lumpur Hasil Pengeboran Proyek RSUD Rengasdengklok Diduga Digunakan Kembali Untuk Arugan Tanah

| Juli 26, 2024 WIB | 0 Views Last Updated 2024-07-25T17:13:26Z

 


KARAWANG,KHI  - Gerakan Rakyat dari Utara (Gardu) menyoroti dugaan munculnya lumpur hasil tekanan paku bumi pada proyek pembangunan RSUD Rengasdengklok.


Pasalnya, lumpur tersebut diduga digunakan kembali oleh pihak kontraktor sebagai tanah untuk menimbun dasar dari tiang bangunan atau pondasi. 


Ketua Gardu, Nana Satria Permana mengatakan permasalahan ini merupakan permasalahan serius karena akan berdampak pada pembangunan RSUD Rengasdengklok yang kini tengah berjalan.


"Kami mempertanyakan tanah hasil dari tekanan paku bumi didasar tanah tersebut, karena menghasilkan lumpur.

Dan lumpur tersebut tidak bisa digunakan lagi sebagai tanah untuk menimbun dasar dari tiang bangunan atau pondasi," ucapnya, Kamis, 25 Juli 2024.


Dikatakan pria yang akrab disapa NSP ini, sebagai masyarakat Rengasdengklok dan peduli terhadap kemajuan serta pembangunan Rengasdengklok yang kini tengah bertransformasi Menadi kota, hal tersebut akan menjadi masalah besar dikemudian hari.


"Kami mempertanyakan hasil tanah lumpur itu dibuang kemana? Jangan sampai dugaan kami memang benar adanya bahwa tanah hasil borpel tersebut digunakan kembali sebagai tanah pengarug, padahal harusnya menggunakan tanah merah jika untuk mengarug tiang pondasi," tuturnya.


Lanjut NSP, pihaknya melihat sendiri dilapangan ada sekitar kurang lebih 400 titik penggalian atau pengeboran. Jika diasumsikan 1 titik menghasilkan 1 mobil tanah lumpur maka jika ditotal ada sekitar 400 mobil tanah berisi lumpur.


"Pihak konsultan dari dinkes yang harus bertanggung jawab pada persoalan ini. Jika pihak dari pembangunan RSUD Rengasdengklok tidak merespon ini , maka kami akan bersurat ke pihak Dinkes Karawang," pungkasnya. (Belo)

TUTUP IKLAN
TUTUP IKLAN
×
Berita Terbaru Update