KARAWANG, KHI - Forum Karawang Utara Bergerak (FKUB) menyoroti terbengkalainya pembangunan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Rengasdengklok yang menghabiskan anggaran milyaran rupiah.
Pasalnya, pembangunan RTH tersebut sampai saat ini belum selesai bahkan terlihat area tersebut kerap di jadikan tempat pembuangan sampah oleh para pedagang pasar dan warga.
"Proyek pembangunan RTH ini kenapa di biarkan terbengkalai dan berlarut larut belum di selesaikan," ucap Nana Satria Permana Sekertaris FKUB, Senin, 8 Juli 2024.
Menurut pria yang akrab disapa NSP ini, dengan dibiarkan mangkraknya pembangunan RTH tersebut menimbulkan pertanyaan apakah anggaran yang di gelontorkan Pemkab Karawang belum cukup untuk pembangunan ruang terbuka hijau tersebut.
"Apakah memang anggaran yang di gelontorkan Pemkab Karawang itu tidak cukup untuk pembangunan RTH ini?," katanya.
Dikatakannya, akibat dari mangkrak yang sudah lama tempat tersebut kini dijadikan tempat pembuangan sampah oleh warga sekitar pasar Rengasdengklok.
"Kami sangat menyayangkan akibat mangkraknya pembangunan ini, sehingga para pedagang pasar lama dan warga sekitar berani membuang sampah di area pembangunan RTH ini," ungkapnya.
Lebih lanjut NSP mengungkapkan kekecewaannya terkait pembangunan yang ada di Rengasdengklok, mengakibat tidak tuntasnya pembangunan untuk kecamatan kota bersejarah Rengasdengklok.
"Rengasdengklok ini kota sejarah, tapi kenapa pembangunan nya slalu terbengkalai, jangan sampai akibat terbengkalainya pembangunan Ruang Terbuka Hijau Ini Akan ada Jalupang Jilid II di Rengasdengklok karena banyaknya sampah-sampah itu," ucapnya.
Lanjut NSP, dirinya bersama FKUB akan terus konsisten dalam mengawal dan mengkritisi setiap pembangunan yang ada di Rengasdengklok.
"Kami FKUB tidak bosan akan terus mengkritisi pembangunan yang ada di Rengasdengklok,biarkan pemerintah kabupaten Karawang yang bosan atas kritikan kami," pungkasnya.(Belo)
.jpg)
