Cibuaya, KHI – Kesabaran warga Desa Sedari terhadap ketua BUMDes Sedari Jaya sudah tidak bisa dibendung lagi, sehinggga beberapa tokoh masyarakat Desa Sedari mengusulkan kepada Kepala Desa, Bisri Mustopa agar ketua BUMDes segera diganti di tahun 2024.
Alasan diusulkannya perggantian ketua BUMDes periode 2020 – 2025 dikarenakan ketua BUMDes dinilainya tidak mampu mengelola Badan Usaha Milik Desa akibatnya perekonomian masyarakat malah menurun, padahal potensi alam untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sangat mendukung, namun tidak dirasakan oleh warga sekitar. Sementara pemerintah mendirikan BUMDes itu tujuannya guna meninggkatkan pendapatan masyarakat melalui pengelolaan sumberdaya alam, meningkatkan kemandirian ekonomi desa denggan menggembangkan usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) di Desa.
Menurut DJ, Kepala desa Bisri Mustopa merespon usulan tokoh masyarakat namun pertimbangannya harus ada yang siap mengganti posisi ketua (Direktur) BUMDes, sebab, kata pak lurah, Badan Usaha Milik Desa harus tetap berjalan.
“ Saya bersama beberapa orang yang ditokohkan banyak menerima keluhan dari warga dan akhirnya kami mengusulkan kepada pak lurah agar ketua BUMDes segera diganti, jawaban pak lurah harus ada gantinya dulu,” kata DJ kepada karawanghariini.id .Rabu (4/09/24)
DJ juga mengatakan, BUMDes Sedari Jaya itu seperti usaha milik pribadi, tidak ada keterbukaan , kantor BUMDes hanya dipergunakan untuk menghitung pendapatan dan pengeluaran hasil penjualan ticket wisata, itupun dilakukan setiap malam senin saja.
“ Kalau saya perhatikan, hasil usaha BUMDes dari penjualan ticket wisata manfaatnya hanya buat orang-orang tertentu, tidak pernah ada laporan secara transparan yang diketahui atau didengar oleh warga setempat, sifatnya sanggat rahasia, maka patut diduga ada KKN didalamnya,” tegas DJ
DJ menambahkan, dia sempat punya niat ingin mempertanyakan kepada Kepala desa, soal Pendapatan Asli Desa (PADes) dari BUMDes, sebab infonya PADes dari BUMDes selalu nihil, namun sungkan.
“ Pendapatan hasil penjualan ticket wisata itu setiap tahunnya sanggat fantastis ratusan juta rupiah lho, informasinya masa PADesnya nihil, kan tidak masuk akal, hal ini sempat ingin saya tanyakan kepada pak lurah, tapi masih sungkan,” pungkas DJ (red)